Bahan untuk Membuat Payung Geulis
Kerajinan Payung Geulis atau Payung Tasik adalah merupakan produk kerajinan khas Tasikmalaya, produk kerajinan ini terbuat dari berbagai macam bahan diantaranya kayu, bambu, kain atau kertas lem, benang, cat dan berbagai macam bahan lainnya,
Hiasan, gambar atau motif pada payung di buat langsung pada payungnya oleh pelukis atau para pengrajin berpengalaman tanpa membuat sketsa terlebih dahulu, mereka sudah mahir dan biasa membuat berbagai macam corak atau bentuk hiasan yang di inginkan. Bahkan dengan coretan coretan sederhana maka terbentuk hiasan atau motif gambar yang menarik, para pelukis pelukis payung ini umumnya berusia lanjut karena proses regenerasi yang sangat kurang.
Hiasan, gambar atau motif pada payung di buat langsung pada payungnya oleh pelukis atau para pengrajin berpengalaman tanpa membuat sketsa terlebih dahulu, mereka sudah mahir dan biasa membuat berbagai macam corak atau bentuk hiasan yang di inginkan. Bahkan dengan coretan coretan sederhana maka terbentuk hiasan atau motif gambar yang menarik, para pelukis pelukis payung ini umumnya berusia lanjut karena proses regenerasi yang sangat kurang.
Harga sebuah Payung geulis Tasikmalaya sangat di tentukan oleh oleh beberapa faktor selain ukuran besar atau kecilnya dan bahan yang di gunakan. Biasanya untuk payung geulis dari bahan kain harganya akan mahal di bandingkan dari bahan kertas.
Berikut adalah bahan bahan yang sering di pakai dalam membuat sebuah payung geulis :
1. Bambu di pakai pada sebagian besar untuk rangka dan jari jari payung yang sudah di bentuk dan di susun sedemikian rupa sehingga menjadi berbentuk menjadi sebuah rangka payung setengah jadi
.
.
2. Kayu di pakai untuk gagang atau pegangan sebuah payung yang sudah di bentuk atau di bubut dengan alat mesin bubut sehingga menjadi halus dan bulat, kayu juga di gunakan pada bagian ujung atas yang di sebut kuncung yang sebenarnya menjadi satu bagian dengan gagang atau pegangan hanya pemasangannya terpisah.
3. Kain atau Kertas di pakai sebagai penutup bagian atas payung yang di tempel atau di lem pada rangka payung bagian luar agar menempel kuat. Untuk bahan terbuat dari kertas bagian sisi atau pinggir di rekatkan dengan menggunakan lem dan untuk bahan yang terbuat dari bahan kain dengan cara di jahit dengan menggunakan mesin jahit sekelilingnya sehingga bahan penutup payung menjadi kuat merekat
4. Benang atau tali pengikat di pakai untuk mengikat dan merekatkan bagian bagian rangka atau jari jari payung agar tersusun rapi dan tidak lepas.
5. Cat atau pewarna yaitu untuk mewarnai atau menggambar bagian bagian payung terutama untuk lukisan atan motif payung agar terlihat bagus dan menarik, pada umumnya lukisan atau motif yang di lukis yaitu bentuk bentuk bunga tapi itu tergantung keinginan pembeli.Cat kayu atau pernis biasa di gunakan untuk mewarnai bagian gagang atau pegangan payung yang terbuat dari kayu, bahkan untuk jari jari payung bisa saja cat dengan warna tertentu sesuai warna yang di inginkan.Cat tembok juga bisa di gunakan untuk bahan pewarnaan payung.
6. Tepung kanji atau tepung tapioka ( aci sampeu istilah bahasa sunda ) yang sudah di olah sedemikian rupa yang biasa di gunakan sebagai warna dasar pada penutup atau bagian atas agar cat tidak boros dan hemat.umumnya di gunakan pada payung yang berbahan kertas.Tapi bisa juga di gunakan untuk bahan penutup dari bahan kain sebelum di cat permukaan kain tersebut di lumuri dengan larutan tepung tapioka..
7. Kawat di pasang pada bagian tengah gagang payung yang berfungsi sebagai pengunci payung agar bisa tetap terbuka.
8. Lem di gunakan untuk merekatkan bagian bagian tertentu agar merekat kuat. lem yang di gunakan umumnya lem kayu.
Berbagai macam bahan penutup payung ada yang dari kertas atau kain dan kain yang di gunakan sekarang bermacam macam ada kain yang sudah di bordir, kain batik serta kain yang di sesuaikan keinginan pembeli atau pemesan.