Berbagai Kendala Toko Online Produk Kerajinan

Produk kerajinan dari bambu

Dengan berkembangnya dunia teknologi informasi maka semakin banyak pula pengguna internet di Indonesia, hal ini bisa di lihat dari banyaknya masyarakat pengguna media sosial seperti, facebook, twitter, dan masih banyak media sosial serta layanan internet lainnya.

Sekarang gaya hidup masyarakat sudah berubah terutama dalam bebelanja produk produk kebutuhan sehari hari mereka sudah akrab dengan kebiasaan berbelanja secara online. Produk yang banyak di perjual belikan sacara on line terutama produk fashion misalnya sepatu, sandal, pakaian, assesoris. dan banyak produk lainnya.

Produk produk tersebut sangatlah mudah di dapat serta di peroleh dengan harga yang kompetitif dan ongkos kirim yang ringan serta stok barang yang melimpah. Model pilihan bermacam macam dan selalu ada model dan bentuk terbaru dari waktu ke waktu dan seolah olah pembeli di manjakan, mau apa saja ada dan tersedia. 

Selain produk tersebut di atas sekarang mulai berkembang pula berbagai macam produk kerajinan asli berbagai daerah di Indonesia yang di jual secara online, meskipun jumlahnya tidak sebanyak produk fashion dan Gadget, mungkin karena berbagai kendala berbagai produk kerajinan agak sulit di pasarkan secara on line. 

Sebenarnya banyak faktor kendala apabila produk kerajinan di jual secara online menjadi kurang berkembang saat ini, berikut diantaranya : 

Stok barang 

Karena proses transaksi jual beli harus segera terlaksana sedangkan stok barang produk kerajinan umumnya terbatas, maka jual beli kadang kala menjadi batal, hal ini apabila model, warna atau bentuk serta ukura yang di inginkan habis atau stok tidak tersedia sedangkan proses pengerjaan untuk membuat produk tersebut umumnya memakan waktu yang agak lama, apalagi produk tersebut banyak pilihan model, warna, bentuk dan ukuran.

Ongkos kirim 

Ini adalah faktor yang menjadi kendala utama jika produk kerajinan di jual secara on line, misalnya produk kerajinan dari anyaman bambu yang ukurannya besar, harga produknya murah ongkos kirimnya sangat mahal kadang tidak sebanding dengan harga barang. Sebagai contoh Tudung saji dari bambu harga barang Rp, 25.000 sampai Rp,40.000 ongkos kirim Rp.35.000 sampai Rp, 50.000 bahkan untuk yang cepat bisa mencapai Rp, 80.000 lebih berarti harga satu buah Tudung saji dari bambu menjadi Rp, 60.000 sampai Rp, 85.000 bahkan bisa lebih, apa lagi kalau pembelinya di luar pulau akan sangat mahal lagi. hal ini jelas merugikan pembeli dan pembeli menjadi tidak berminat dan membatalkan untuk membeli. Kecuali pembeli membeli dalam jumlah banyak hal itu tidak masalah biaya kirim menjadi ringan. 

Resiko pengiriman 

Pengiriman untuk produk kerajinan tertentu resikonya sangat besar terutama untuk produk kerajinan dari bambu yang mudah rusak, apabila dalam proses pengiriman tidak hati hati, serta dalam proses pengepakan barang kurang baik. 

Waktu pengerjaan yang lama 

Untuk melayani pembeli sebaiknya transaksi harus segera terlaksana, sedangkan untuk membuat pesanan produk ini bisa memakan waktu yang lama apalagi jumlah pengrajin yang terbatas serta bahan baku sedang kosong terutama utk bahan baku yang berkualitas bagus, maka pengrajin harus mencari dulu. Jika pembeli memesan dengan jumlah banyak perlu waktu lama pula, apabila pembuatan produk di percepat hasilnya tidak akan bagus dan jelek, karena perlu ketelitian dan kerapihan. 

Produk harus masih baru bukan stok lama

Memang sebaiknya produk yang di jual adalah produk yang masih baru karena penampilanya akan bagus dan tidak kusam, terutama untuk produk kerajinan tertentu misalnya kelom geulis, produk ini setiap waktunya selalu mengeluarkan serta memproduksi model model terbaru yang up to date. 

Berbagai kendala toko online produk kerajinan harus segera kita pecahkan, jangan berhenti bagaimana pun caranya agar Produk produk kerajinan Indonesia bisa berkembang lebih maju lagi, khusunya untuk para UMKM dan pengrajin di berbagai daerah di Indonesia, Maju terus Produk kerajinan Indonesia dan tingkatkan terus kuantitas dan kualitas serta Inovasi tiada henti agar bisa tetap berjaya menerjang arus globalilasi.